History of The Other Side

content does not necessarily fit with my feelings

Selasa, 21 Mei 2013

Bermimpi di Saat Terbangun

"aku ga bisa memaafkan diriku sendiri, aku sudah sangat dekat dengan dirinya, tapi aku ga bisa mendapatkannya"

Kata-kata itu yg terpikirkan ketika aku terbangun. Tepat pukul 02.00 pagi aku terbangun dari tidur mungkin efek kipas yang masih hidup, dadaku jadi sakit. Aku lembek banget -_-"

Entah kenapa ketika terbangun kata-kata itu yang muncul dari benakku. Iya sih sebelum tidur aku tadi malam galau keliling solo ga jelas. Aku ga tau apa yang bisa aku lakukan lagi. Jatuh cinta bukan membangun diriku malah membuatku hancur.

Aku butuh tempat sandaran, di saat ga punya kekasih temanpun tidak ada yang menopangku. Semuanya berubah, teman baikku pun kalah dengan cinta, dan dia.. Ya begitulah. Dibutakan oleh cinta. Aku di sini cuma bisa memaklumi

Teman yang lain? Yaa aku memang freak. Aku pemalas, pemarah, dan suka ngomong ceplas-ceplos. Kadang aku mau membantu atau menolong ngerjain tugaslah atau apalah tapi apa daya seperti yang kukatakan diatas. Cinta membuatku rapuh, aku seperti ga bisa berbuat apa-apa. Maaf ya :(

Di sini.. Pagi ini.. Di ujung kamar ini.. Aku tertidur melihat seluruh penjuru kamar ini. Kamar dimana kamu pernah di sini. Kamar yang penuh kenangan tentangmu. Tempat yang dulu pernah membuat kamu tertawa bahkan menangis di dalamnya. Entah aku pun tidak tau. Aku hanya bisa tersenyum sendiri dan menangis sendiri mengingat semuanya.

Sebenarnya aku ingin pindah dari kamar ini, supaya aku bisa melupakan semuanya, tapi.. Aku masih di sini.. Tetap dikamar ini, sebab di sini dulu kamu pernah ada, banyak cerita di kamar ini tentang kamu. Dan aku ga mau kehilangan semua itu. Aku ga mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Setidaknya yang kumiliki sekarang, hanya sekedar bayang-bayangmu..

Selasa, 23 April 2013

Aahh... Entahlah

Aahh.. Aku menghela nafas sore ini. Entah kenapa setelah pulang jalan sama temen-temenku aku ngerasa hatiku masih ga ikhlas dan pengen mengulang masa lalu, entahlah..

Aku duduk di atas kasurku dengan pikiran kemana-mana, entah apa yang harus kulakukan, begitu banyak pikiran berkecamuk. Tapi sepertinya yang lebih dominan adalah masalah cinta, tapi aku bingung masalah cinta apa yang aku coba aku pikirkan. Yaaa entahlah..

Kuambil gitar yg tergeletak begitu saja di atas kasur, dan kudawaikan lagu, tapi apa daya. Bukannya alunan lagu harmonis yang kudapatkan, tapi hanya suara gemuruh gitar yang tak beraturan yg dapat kurasakan..

Kuambil kunci motorku, dan kuhidupkan bising mesin motor 2 tak ku yang terdengar sangat tidak merdu, dan ku tarik gas motorku yang hanya menyisakan asap-asap yang berkumpul di belakang jejak motorku..

Yapp, aku pernah bilang aku menemukan duniaku ketika aku naek motor, tapi kenyataannya hari ini.. Aku sadar bahwa dunia yang aku ciptakan sendiri ini, tidak bisa menghilangkan rasa sedih yang mendalam dihatiku. Dunia itu terasa fana, yang lepas dari logika tapi tak bisa lepas dari perasaan sesal ini.

Seiring dengan melesat kencangnya motorku, seiring itu pula air mata mengucur dari dua belah mataku. Tapi aku merasakan rasa yang lain dari basahnya pipi ini, bukan air mata yang keluar karena terkena hembusan angin yang kencang karena aku naik motor, tapi tangisan dalam diriku yang tak dapat kubendung lagi. Yaa benar, aku menangis...

Aku bingung kenapa aku menangis? Kenapa hati ini begitu bersedih? Padahal aku hanya ingat seseorang. Seseorang yang baru kusadari kehadirannya akhir-akhir ini, seseorang yang membuat aku merasakan apa itu namanya kehilangan. Entah rasa apa ini, rasa yang tidak dapat kuungkapakan, rasa dimana aku ingin kembali ke masa lalu. Masa lalu yang indah bersama dirinya.

Tapi.. Kembali kemasa lalu sepertinya bukan jawaban. Aku sekarang dulu dan aku yang sekarang sama rapuhnya, sama bodohnya, dan sama plin-plannya. Dan tidak menyadari ada seseorang yang berarti buatku disampingku. Kenapa? Kenapa baru sekarang aku sadar?

Aku bingung.. Aku bingung mau berbuat apalagi. Aahhh... Hanya menghela nafas yang bisa aku lakukan saat ini, tertidur terlelap diiringi mimpi indahku di masa lalu. Bisakah aku mengulang semuanya? Saat indah menggengam tangannya, memandang kedua matanya, memeluk dirinya, dan mencium keningnya..

Aku bingung apa yang harus kulakukan sekarang, hanya diam,? Membiarkan semua menjadi penyesalan? Aku masih bingung apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku ibarat seorang prajurit yang kalah dari medan pertempuran, yang hanya pulang membawa rasa malu dan rasa kehilangan yang mendalam. Aahhh... Sekarang aku hanya bisa menghela nafas dan berkata.. Entahlah..

Minggu, 14 April 2013

Yaaa.. Sudahlah..

Ini patah hati atau apalah namanya, aku juga bingung menafsirkannya. kamu tiba-tiba datang di saat duniaku terasa kosong, memberi perhatian, memberi semangat ketika aku males, menemani aku ketika aku sepi. Entah dengan bbm mu yang kadang buat aku lucu dengan keluguanmu, atau pun dengan datangnya kamu ke kosku. Ketemu dan ngobrol bareng dan lagi... kamu lugu.. dan itu lucu...

Jujur sih sejak pertama bertemu, ada rasa gimana gitu ketika melihat kamu, tapi aku kira itu rasa seneng dapet kenalan baru, temen baru. Tapi rasa itu beda ada sesuatu yg beda di hatiku, entahlah... Seiring waktu kita mulai akrab, bisa dibilang begitu sih. awalnya sih aku ragu soalnya kamu masih ada masalah sama mantan pacarmu.

Aku sempet bimbang yang kulakuin salah atau engga, awalnya sih biasa saja tapi lama kelamaan timbul rasa pengen ketemu kamu terus, pengen ngeliat wajah kamu terus, dan tersenyum dengan apapun yang kamu ucapakan dan kamu lakukan. Tapi aku engga mau  terburu-buru menyikapinya. Biarkan dulu semua terjawab dulu, jawaban bagaimana kelanjutanmu sama mantan pacar kamu, dan jawaban bagaimana hubungan kamu dengan temenku yang kadang kuanggap sebagai kakakku yang juga suka sama  kamu.

Yak... biarkan waktu yang akan menjawab, tapi kenyataannya semua seperti mengulur waktu. Membiarkan semuanya keliatan monoton dan mengabaikan apa yang terjadi. Suatu hari, di saat kamu bilang " aku engga tau sih tok, tapi aku nyaman gitu deket kamu" aku sempet berfikir, apa yang harus kulakukan. Menyerahkan semua pada perasaanku, atau pada kenyataan. Hari itu rasanya aku engga mau kamu pergi.. entah kenapa, rasanya saat itu seperti salam perpisahan.

Seiring berjalannya waktu semua telah berbeda, entah kenapa kamu seperti "hilang" aku pun engga tau dengan maksud kamu hilang begitu saja..

Bagiku bukan kamu yang salah, bukan pula keadaan yang salah. Yang salah adalah perasaan saat aku pertama melihat kamu.. Dengan semua perhatian yang kamu beri dan semua yang telah terjadi, kamu tahu? Aku berterima kasih kepada Tuhan, karena mempertemukan aku dengan kamu. Dan itu.. Sangat indah..

Jumat, 11 Januari 2013

Bersenandung "Pukpuk Me"

Iya.. Seperti hari-hari kemaren. Aku selalu sibuk, iya sibuk. Sibuk buka timeline twitter. Habis ga ada kerjaan berarti yang dapat aku lakukan kecuali bikin jari keram buat main hape.

Malem itu aku bingung, galau, atau linglung, ga tau lah beda tipis. Ngoceh-ngoceh sendiri ngomong bahasa inggris yang ga keruan sambil liat timeline yang isinya orang kebanyakan mention-mentionan. Ga ada yang mention aku nih T.T

Ya aku iseng aja buat lagu make bahasa inggris yang kedengeran seperti bahasa sansakerta apabila aku nyanyikan. Belum nemu kunci gitarnya sih, tapi lumayan udah ada liriknya. Ini penggalan twit lagu yang ku buat.

"@ItokNugroho: Liriknya : Dont tell me what i want... Cause i cant dont tell you.. I cant see you.. I cant hear you.. I just can feel if you.. Pukpuk me.."

"@ItokNugroho: I just kept silent. see you walk away from me. I'm sticking here. waiting for u to turn around. and there beside me .I just want u. pukpuk me"

"@ItokNugroho: you're missing. you're going. I'm here alone.. I do not want your heart. but I want your hands.. Tooo.. Pukpuk me.. Yeaahh."

Pas ngetwit lagu itu aku telah mempersiapkan diri dari hujatan yang datang silih berganti. Tsahhh...

Kok terdengar curhat ya? Hah apa? Ga kok perasaan kalian aja. Kok kaya' sebuah kode supaya di baca seseorang ya? Apaan sih. Aku ngomong enggakkkk ya engggaakkkk...! Tapi sedikit sih curhatnya. *plak*
Mbak.. Bagi pukpuknya dong...

Rabu, 02 Januari 2013

Dewi Shinta

Dari namanya kok nama cewek, ya begitulah nama kos ku. Sebenernya dulunya ini kos cewek tapi dengan berbagai alesan di jadiin kos cowok.

Yakk, di kos ini setiap hari pasti ada aja yang nyetel lagu woyo-woyo. Terkadang karena sering decekoki lagu woyo-woyo aku kadang ikut goyang sambil ngomong. Woyo-woyo jos!! Aku terhanyut :/

Anak-anak di sini pada suka modif motor dulu ada 5 ninja di sini termasuk ninjaku sih, semua setiap hari pasti ada aja yg di bongkarlah, diganti apanya lah, terus besoknya diganti lagi. Ini hobi atau ga ada kerjaan ya.

Kalau masalah percintaan jangan di tanya kami.... Gagal. Ya kalo engga jomblo sih dapet cewek yg ga terlalu cantik.. Nasib memang ga pernah bohong. Kasihan kasihan..

Kucing? Oh iya di kosku sering ada kucing, sampe beranak pinak entah sekarang udah sampe keturunan yang keberapa. Satu hal yang aku tahu pasti dari kucing-kucing ini. Eek nya bau coiii.. Yoi, mereka kaya'nya suruhan alien untuk membuat manusia menjadi pengikut mereka dengan cara menghipnotis manusia melalui tokai-tokai mereka yang semerbak itu. Ini konspirasi. Please deh tok -_-"

Aku di sini sebagai korban sesungguhnya. Kenapa tidak, jendelaku menghadap ke arah dimana mereka eek. Dan ketika hujan datang, bukan bocor yg aku khawatirkan, tapi serangan hipnotis dari tokai-tokai laknat itu. Hidupku sungguh tragis.

Ngomong- ngomong hujan. Kalau kehujan kami bukannya sibuk membasuh diri, tapi sibuk nyuci sama ngelap motor. Ya.. Karena kami sadar. Apa itu arti sayang kendaraan. Bukan takut rusak atau apa-apa, kalau ga segera di cuci kadang karatan, dan itu susah untuk diilangin, lebih parah bisa permanen. Orang-orang diluar sana yang ga mengerti, aku 1 jam lalu mencuci motorku dengan waktu yang lama. Terus datang hujan, mereka berkata "ah cuma hujan takut amat" kalian ga tau betapa pinggang sama punggung hampir patah mencucinya. kalian engga ngerti akoohhhh..

Kegiatan yang selalu wajib dilakukan anak-anak sini adalah maen PES. Dari malem sampe subuh coi. Kadang aku ga ikut, gila aja begadang ngadep komputer, itu sih ga terlalu masalah. Masalahnya komputernya satu, yang maen rame banget, bosen nunggunya. Nunggu jodoh aja udah lama, ditambah nunggu maen pes. Ah.. Hidup terasa suram..

Over all.. Tanpa semua itu, hidup di kos terasa sepi dan engga seru. :D
Tokai for one, having fun for all. -_-"

Rabu, 07 November 2012

Sante...

Siang ini tidak biasa, aku bukan di kampus, bukan di kamar kos, apalagi di kamar istri orang. Ya aku di rumah sakit. Duduk di taman rumah sakit sambil ngeliat keadaan sekitar dan semilir angin. Ahh.. Andai tiap hari bisa santai begini. Kira-kira kamar rumah sakit ada yg di sewa kan jadi kos-kosan engga ya.

Selain menyejukan badan di sini juga menyejukan jiwa. Kenapa? Ya taulah. Banyak suster dan perawat yang ganteng-ganteng. Eh.. Cantik-cantik maksudnya. Aku enggak homo ya!

Ngomong-ngomong homo, gara-gara temenku bikin tulisan di blognya tentang kejombloan diriku. Eh ada orang homo komentar terus nawarin dirinya. Ngasih nomor hape lagi. Rasanya langit bagai runtuh.. Ahh ini akhir dunia? Ini kiamat di akhir 2012.. Akkkkkk, ternyata mukaku bukan selera para cewek-cewek cantik, melainkan selera para homo. -_-"

Ya.. Lupainlah masalah itu. Kembali menikmati hembusan angin sepoi-sepoi. Rambut terbang kemana-mana. Aku merasa ganteng kalau begini. Pliss deh tok! Iya iya, aku engga ganteng, tapi cantik. Bedak.. Mana bedak..

Senin, 05 November 2012

Hujan di Langit dan Hujan di Hati

Hari itu hari Jumat, ya seperti biasa aku kecapekan. Penyakit semenjak kuliah, mata jadi sering terasa berat, badan sakit, aku terlihat renta banget -_-"

Sebenernya hari itu aku males pulang. Udah dari siang aku tidur, tapi ngebayangi ketemu kakak cewekku yang baru pulang, ya aku sempetin pulang. Sebenernya sih ngincer oleh-oleh empek-empeknya doang. Dasar adik yang durhaka.

Habis cuci muka langsung ke atm ngambil duit, ngisi bensin, terus tancep gas. Tidak lupa koprol dan kayang dulu sebelumnya. Waktu itu sekitar jam 5an sore. Langit udah gelap. Dan aku santai aja naik motornya. Dan tiba2. Jeng jeng uk uk uk au au au au. Sesuatu terjadi. Bukan ngeliat hantu, atau segerombolan kambing joget gangnam style. Cuma hujan kok. Hujan angin kaya' badai...! Cuma? Kamu ga ngerti akohhh.

Ranting pohon berterbangan kemana-mana, aku pun memutuskan untuk berteduh. Walaupun udah basah semua sih. Aku berteduh sendirian, malem sepi hujan gede kaya' badai, . Bukan takut yang kurasakan, tapi menahan rasa untuk tidak mandi hujan dan joget india. Pasti keren. Keren pala lo peyang!

Setelah sekitar beberapa menit, cukup lama lah. Dateng dua orang suami istri ikut berteduh, dan satu orang cewek. Kami disana lama sekali berteduh, mungkin hampir saja menjadi fosil. Iya fosil. Fosil yang unyu. *langsung foto-foto depan kaca* *uplod pesbuk*

Di sana, ya aku mutusin ngajak ngobrol mereka. Dari mana mas? Dia jawab. Dari nganterin istri saya periksa mas. Dia hamil. Oh kirain masuk angin perutnya segede itu. -_-"

Ngeliat mereka duduk sebelahan, bercanda, aku jadi seneng ngeliatnya. Hah? Apa? Iri? Engga kok. *cakar2 dinding* Ngeliat itu aku jadi kebayang cerita hidupku sendiri. Pernah hidup tok? Pernah woooo..

Iya, kebayang masalah. Eh boleh ga aku nyebutin kata itu? Ga di sensor kan entar? Ya kebayang antara aku dan mantan. Ya taulah, seperti di sinetron, cowoknya sayang banget sama ceweknya terus mereka hidup bahagia selamanya sampe episode 300 sekian.

Tapi sayangnya kami ga bahagia, entah kenapa aku diputusin. Alesannya sih aku ga cocok lagi sama dia. Pacaran kami engga sehat. Iya sih, kami pacaran jalan bareng ga pernah senam bareng atau fitnes bareng. Terus kalo mau tunggu sampe diantara kami ada yang sukses.

Kata-kata terakhir yang buat aku kepikiran. Yang pertama iya sih. Tau lah cowok yang baru akil balik gimana. Ya ya ya. Kalo keadaanya seperti sekarang. Mungkin semua beda. Ya kalo dia ngerti. Semua yang kulakuin dulu bodoh banget.

Kembali lagi ke kalimat terakhir tadi. Aku mikir emang sih. Aku masih mahasiswa, yang ga jelas hidupnya. Entar kerja apa, atau jadi apa. Ya memang dia ada benar. Tapi.. Ah yasudahlah. Hal seperti itu jadi patokan buat percintaan. *nyetel lagu de masip*

Ya aku mikir aja. Ibarat tujuan hidup naik ke atas puncak gunung. Kenapa dia harus nunggu aku di puncak? Kenapa tidak menemani aku pas mendaki. Ngelewati jurang, badai, bahkan kerikil yang tajam.

Aku melihat orang di sampingku. Dengan segala keterbatasan mereka, mereka tetap bahagia. Kenapa? Ya mereka menerima kekurangan masing-masing, saling memafkan apabila salah, dan apapun itu, mereka menjalani bersama. Selalu ada di saat yang satu butuh, dan sebaliknya. Ya kenapa aku dan dia ga bisa.

Ya apapun keputusan dia, aku hargai itu. Aku mikir selama ini memang aku banyak salah sama dia. Tapi jujur, kesalahan apapun yang dia lakuin aku ga pernah dendam. Tapi.. Yasudahlah.. Kalau sudah cebok pakai tangan kanan. Apa boleh buat. Apa ini -_-"

Hujan pun sedikit reda, pasangan suami istri itu pun pergi. Eh mbak satunya tadi mana? Dia sendirian. Kayanya dia memahami isi hatiku. Yayaya. Dia juga pamit pergi, takut mungkin. Berdua sama mas-mas galau. Atau karena faktor mukaku yang kaya' teroris?

Aku pun tinggal sendirian, ku starter pelan motorku, aku telusuri jalan becek dibawah guyuran gerimis hujan yang masih cukup lebat.

Di sepanjang perjalanan yang gelap dan penuh ranting pohon yang tumbang. Aku ngebayangin. Mungkin ada saatnya nanti, ada yang memelukku hangat dari belakang pas naik motor sendirian di saat hujan badai gini. Dan bilang "aku selalu ada disampingmu, disaat kamu inginkan, atau tak kamu inginkan"

Iya... Suatu saat nanti...

About this blog

Berisi coret-coretan tidak penting bagi kalian yang membacanya. Akan tetapi akan menjadi penting apabila kalian memahaminya

Labels

Followers